EBTKE– PT Perusahaan Listrik Negara (PLN persero) berencana membangun pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) Hybrid di Provinsi Nusa Tenggara Timur dengan kapasitas ± 20.2 megawatt peak (MWp).
Dalam proyek pembangunan tersebut perseroan mendapatkan dukungan pendanaan dari Bank Dunia (IBRD) dan donatur lain. Pengembangan PLTS ini sebagai impelementasi peenrapan energi baru terbarukan (EBT). Namun amun untuk merealisasikannya akan diawali dengan studi kelayakan.
Selain PLN, diharapkan pengembang listrik swasta (Independent Power Producer/IPP) diharapakan berpartisipasi untuk membangun PLTS on grid dengan kapasitas sekitar 15 MW tersebar di 9 lokasi diantaranya pada sistem kelistrikan daratan Pulau Timor, Pulau Flores, Pulau Alor, Pulau Rote, dan di sistem kelistrikan Oulau Lembata.
Sedangkan di Pulau Sumba akan dibangun PLTBiomassa kapasitas ±1 MW sebagai proyek percontohan, menggunakan tanaman sebagai bahan baku utamanya (feedstock). Untuk mendukung ketersediaan bahan baku sepanjang tahun, akan disiapkan lahan khusus sekitar ±200 hektar dan akan ditanami pohon yang dapat dipanen sepanjang tahun sebagai feedstock PLTBiomassa tersebut.
Selain itu dibeberapa pulau kecil direncanakan akan dibangun pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB/angin), kemudian PLTS dan pembangkit listrik tenaga minihidro (PLTM) yang akan dioperasikan secara hybrid dengan pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) yang ada, yaitu di pulau Ende Pamana, Samau, Pantar, Pura, Solor dan Sabu.
Sumber : RUPTL PLN 2016 – 2025
source: http://ebtke.esdm.go.id/post/2016/11/21/1442/kebutuhan.listrik.ntt.akan.dipenuhi.dari.ebt